Universitas Katolik De La Salle Manado (UKDLSM) yang baru pertama kali ikut Program Detasering dari mendapatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berhasil mendapatkan bantuan Program Detasering tersebut. UKDLSM terpilih sebagai salah satu PT yang menerima bantuan tersebut dari 42 PT lain di seluruh Indonesia. “Di Sulawesi Utara, UKDLSM merupakan satu-satunya PT yang menerima program ini”, ujar Rektor UKDLSM, Prof. Dr. Johanis Ohoitimur.
Bantuan untuk Program Detasering ini berfokus pada dua program utama, yaitu program pembelajaran dan program penelitian. Setiap program memiliki beberapa kegiatan detail yang terdiri dari pendampingan penulisan buku ajar dan buku teks, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum, pelatihan pendampingan dan penulisan karya ilmiah, pendampingan pelaksanaan penelitian dan penyusunan road map penelitian, manajemen kepustakaan seperti Endnote, Mendeley, Zotero. Kegiatan Program Detasering di UKDLSM telah dimulai pada tanggal 5 September 2022 dan akan berakhir pada awal bulan November 2022. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dosen tetap UKDLSM secara daring, namun pada bulan Oktober nanti, akan ada kegiatan yang dilaksanakan secara luring. Program Detasering ini menempatkan dosen senior (sebagai Detaser) yang berasal dari PTN unggul (disebut sebagai Perguruan Tinggi Sumber atau Pertisum) ke Perguruan Tinggi Sasaran (Pertisas) selama jangka waktu penugasan tertentu. Program Detasering ini mendatangkan 2 Detaser, yakni Prof. Dr. Ir. Andoyo Supriyanto. M.Sc dari Universitas Papua dan Prof. Dr. Ir. H. Ansharullah M.Sc dari Universitas Halu Oleo.
Prof. Dr. Ir. Andoyo Supriyanto. M.Sc akan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk Program Pembelajaran, sedangkan Prof. Dr. Ir. H. Ansharullah M.Sc akan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk Program Penelitian. Adanya Program Detasering ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dosen dalam pembelajaran, penyusunan buku, dan pelaksanaan penelitian. Program ini juga diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam mengurangi disparitas kualitas antar perguruan tinggi, mendorong dan mempercepat perguruan tinggi untuk bertransformasi mencapai tujuannya sesuai dengan perkembangan teknologi.