Cebu City, Filipina – Memasuki hari pertama kegiatan Service-Learning Student Fellowship 2025 (SLSF 2025), para peserta, termasuk dua delegasi dari Universitas Katolik De La Salle Manado, Celine Marieska Pontoh (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Akuntansi) dan Sesilia Riliany Mutiara Pandejlaki (Fakultas Teknik, Prodi Informatika), mengikuti rangkaian sesi pembekalan intensif pada Senin, 4 Agustus 2025.
Materi pembuka bertajuk “Service-Learning 101” disampaikan oleh Mel Gunzon dari De La Salle University. Sesi ini memperkenalkan filosofi dasar, prinsip, dan tujuan dari Service-Learning sebagai metode pembelajaran yang mengintegrasikan akademik dengan keterlibatan sosial.
Setelah itu, peserta disambut dengan presentasi “Welcome to Cebu”, yang memberikan pengenalan budaya, sejarah, dan dinamika masyarakat Cebu sebagai lokasi kegiatan.
Hari pertama juga diisi dengan pemaparan dari berbagai mitra komunitas yang akan menjadi lokasi Service-Learning. Beberapa di antaranya adalah St. Arnold Janssen Village Miramar (Phase 1 & 2), Saint Arnold Janssen Community – Soong, Mactan Lapu-Lapu City, serta berbagai proyek pengabdian dari University of San Carlos (USC) yang dipresentasikan oleh Dr. Bonifacio “Jon” Mercado Jr.
Selain itu, Mr. Niku E. Vicente membawakan materi “SL Project Design & Management”, yang memberikan gambaran teknis mengenai perencanaan dan pelaksanaan proyek Service-Learning. Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan pengarahan “Reminders to Students During Service-Learning Immersion (Dos and Don’ts)” oleh tim fasilitator, sebagai bekal praktis sebelum mahasiswa terjun langsung ke komunitas.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Celine dan Mutiara mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai konteks pelaksanaan Service-Learning di Cebu serta kesiapan dalam menghadapi fase lapangan. Tidak hanya menambah wawasan, pengalaman ini juga memperkuat keterhubungan mereka dengan peserta lain dari berbagai negara, sekaligus menumbuhkan semangat kolaborasi lintas budaya dan institusi.