Rabu, 1 Juli 2020, Radio Montini 106 FM Manado, mengundang 3 narasumber dalam sebuah Talkshow Cahaya Budaya untuk mendiskusikan tema “Membangun Budaya Organisasi di Tengah Pandemi Covid 19”. Adapun narasumber yang diundang adalah: Sir Dr. Yoseph Arteurt Merung, S. P. M.Si., Sir Teddy Tandayu, SE., MBA (Adv), Mem Merry J. Korompis, SE., M.M.
Menarik bahwa ketika tema ini dibahas dalam diskusi bertajuk talkshow ini, semua contoh yang diangkat terkait budaya berorganisasi, langsung mengangkat realitas berorganisasi di Unika De La Salle Manado. Tentu saja, sebagai universitas swasta yang akan memasuki usia 20 tahun pada bulan Agustus 2020 nanti, contoh dan praksis yang ada di Unika De La Salle Manado terkait hidup berorganisasi, menjadi hal yang ‘up to date’.
Terkait dengan nama Talkshow Radio Montini 106 FM yakni Cahaya Budaya, menjadi perhatian dan pemantik diskusi yang dimoderatori oleh Sir Ambro, adalah soal ‘Cultura’, sebagai salah satu semboyan Unika De La Salle Manado (RELIGIO MORES CULTURA). Budaya yang seperti apa yang dikembangkan dalam kehidupan berorganisasi di Unika De La Salle? Termasuk pertanyaan: Sejauh mana akulturasi budaya yang ada dalam realitas mahasiswa yang berasal dari berbagai latar belakang sub etnis, bahkan agama, bisa terwujud? Kendati muncul pertanyaan demikian, pertanyaan ini, hanyalah salah satu dari sekian banyak pertanyaan yang mengurai ketika diskusi berlangsung.
Para narasumber sepakat untuk mengatakan bahwa Lasallian Spirituality sebagai solusinya. Bahwa ketika terdapat berbagai latar belakang mahasiswa, bahkan dosen, semua berpijak pada Lasallian Spirituality. Ketika satu orang yang berlatarbelakang berbeda dengan orang lain, membaur satu sama lain, semua berpijak pada Spirit Lasallian yang sejak awal masuk Unika De La Salle, juga sudah ditanamkan dan bahkan menjadi program penting dalam kurikulum. Alhasil, seorang lasallian, diyakini akan memiliki spirit sebagaimana diteladankan para founding fathers De La Salle, dan terutama spirit John Baptis De La Salle.
Di sisi lain, para narsum pun memberi kesaksian bahwa kehidupan berorganisasi di Unika De La Salle Manado, selalu menuju (mengarah) kepada kepentingan komunitas-bersama, termasuk memperhatikan kaum miskin sebagai bagian dari ‘kebersamaan’- komunitas itu, sehingga akhirnya terbentuklah individu-individu Lasalllian yang memiliki spirit seperti John Baptis De La Salle.
Akhirnya talkshow eksklusif ini, mengajak siapapun yang ingin belajar, baik belajar budaya berorganisasi, maupun belajar (dalam arti menempuh kuliah), sampai Unika De La Salle, Marilah kita ‘berguru’ pada metode serta cara berorganisasi yang selama ini berjalan dan diterapkan di kampus kami, demikian para narsum menegaskan. Animo Lasalle!